10 Pengertian Sejarah Menurut Para Ahli
Berikut adalah 10 pengertian sejarah menurut para ahli:
1. Herbert Butterfield: Sejarah bukan hanya kumpulan fakta, tetapi interpretasi dari fakta-fakta tersebut yang membentuk suatu narasi. Ia menekankan pentingnya pemahaman konteks dan interpretasi dalam penulisan sejarah. (Sejarawan UK (Inggris))
2. Edward Hallett Carr: Sejarah merupakan dialog antara masa lalu dan masa kini. Sejarawan, menurut Carr, tidak hanya menemukan fakta, tetapi juga menginterpretasikannya berdasarkan perspektif dan konteks zamannya. Pandangan ini menekankan sifat subjektif sejarah. (Sejarawan Inggris)
3. Robin George Collingwood: Sejarah merupakan rekonstruksi pengalaman masa lalu. Collingwood berfokus pada upaya memahami pikiran dan tindakan individu di masa lalu untuk memahami peristiwa sejarah. Ia menekankan pentingnya empati dan pemahaman terhadap konteks mental. (Sejarawan Inggris)
4. Johan Huizinga: Sejarah adalah proses seleksi dan interpretasi fakta-fakta masa lalu yang membentuk suatu gambaran tentang kehidupan manusia di masa lampau. Ia menyoroti unsur budaya dan nilai dalam penulisan sejarah. (Sejarawan Belanda)
5. Marc Bloch: Sejarah adalah penyelidikan menyeluruh terhadap manusia di dalam waktu. Bloch menekankan pentingnya metode ilmiah dalam penelitian sejarah, termasuk penggunaan berbagai sumber dan analisis kritis. (Sejarawan Perancis)
6. Arnold Toynbee: Sejarah merupakan rangkaian peradaban yang mengalami siklus kelahiran, pertumbuhan, kemunduran, dan kehancuran. Ia menawarkan suatu perspektif besar tentang sejarah manusia. (Sejarawan Inggris)
7. Ibn Khaldun: (Sejarawan Muslim) Sejarah adalah suatu ilmu yang mempelajari perkembangan masyarakat manusia dan peradaban. Khaldun dikenal dengan analisisnya tentang faktor-faktor sosial, ekonomi, dan politik yang mempengaruhi perkembangan suatu masyarakat. (Sejarawan Arab)
8. Friedrich Hegel: Sejarah merupakan perkembangan gagasan atau Geist (roh) yang menuju ke arah kebebasan. Hegel melihat sejarah sebagai suatu proses dialektika, di mana tesis dan antitesis menghasilkan sintesis baru. (Sejarawan Jerman)
9. Karl Marx: Sejarah adalah perjuangan kelas antara kaum borjuis dan kaum proletar. Marx menekankan peran ekonomi dan struktur sosial dalam membentuk sejarah. (Sejarawan Jerman)
10. Leopold von Ranke: Sejarah harus dijelaskan "wie es eigentlich gewesen" (seperti apa adanya). Ranke menekankan pentingnya objektivitas dan penggunaan sumber-sumber primer dalam penulisan sejarah. Meskipun idealnya objektif, interpretasi tetap tak terhindarkan. (Sejarawan Jerman)
Kesimpulan
Kesimpulan yang saya ambil dari 10 pengertian diatas adalah: Bahwa sejarah bukanlah sekadar kumpulan fakta yang statis, melainkan suatu proses interpretasi dan rekonstruksi masa lalu yang dinamis dan kompleks. Setiap ahli sejarah menawarkan perspektif yang berbeda, dipengaruhi oleh metodologi, ideologi, dan konteks zaman mereka. Oleh karena itu, pemahaman sejarah bersifat multi-faceted dan terus berkembang seiring dengan munculnya sumber-sumber baru dan pendekatan-pendekatan baru dalam penelitian sejarah.
Manfaat Sejarah Menurut Nugroho Notosusanto:
Menurut nugroho Notosusanto, manfaat sejarah dapat dibagi menjadi empat, yakni edukatif, inspiratif, rekreatif, dan instruktif. Berikut penjelasannya:
- Edukatif: Sejarah, baginya, bukan hanya sekumpulan fakta, tetapi juga proses pembelajaran tentang perkembangan masyarakat, budaya, dan politik. Ia menekankan pentingnya pemahaman yang obyektif dan kritis terhadap peristiwa sejarah untuk menghindari kesimpulan yang bias.
- Inspiratif: Notosusanto melihat sejarah sebagai sumber inspirasi. Kisah perjuangan para pahlawan dan peristiwa-peristiwa penting dapat memotivasi dan menginspirasi generasi penerus untuk berjuang demi kemajuan bangsa. Ia sendiri banyak menulis tentang sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia untuk tujuan ini.
- Rekreatif: Sejarah dapat menjadi sumber hiburan dan kesenangan, terutama melalui cerita-cerita menarik dan tokoh-tokoh yang karismatik. Namun, aspek rekreatif ini harus tetap selaras dengan tujuan edukatif dan inspiratif.
- Instruktif: Dengan mempelajari kesalahan dan keberhasilan masa lalu, kita dapat belajar untuk mengambil keputusan yang lebih bijaksana dan menghindari pengulangan kesalahan yang sama. Notosusanto menekankan pentingnya mempelajari sejarah untuk membangun bangsa Indonesia yang lebih baik di masa depan.
Manusia sebagai subjek dan objek sejarah
Manusia menjadi subjek sejarah sebagai pelaku, penentu, dan saksi yang membentuk jalannya peristiwa dan menggerakkan sejarah. Sebaliknya, manusia juga merupakan objek sejarah, yaitu sumber dari segala peristiwa dan tindakan yang dapat dipelajari, sehingga dipahami bagaimana tindakan mereka menciptakan sejarah. Keduanya saling terkait karena tanpa manusia sebagai pelaku, tidak ada sejarah, dan tanpa manusia sebagai objek, tidak ada peristiwa yang dapat dipelajari.
Manusia sebagai Subjek Sejarah
Sebagai subjek, manusia berperan aktif dalam menciptakan sejarah:
Pelaku Sejarah:
Manusia, seperti sejarawan, penulis, dan mahasiswa, yang melakukan penelusuran dan penyusunan narasi sejarah.
Penentu Arus Sejarah:
Manusia adalah penggerak utama yang menentukan perubahan dan perkembangan dalam perjalanan sejarah.
Saksi Sejarah:
Manusia adalah pihak yang mengalami dan dapat menceritakan kembali peristiwa-peristiwa di masa lalu.
Manusia sebagai Objek Sejarah
Sebagai objek, manusia menjadi fokus kajian dalam sejarah:
Sumber Peristiwa:
Manusia melakukan tindakan-tindakan yang dipengaruhi faktor internal (kepribadian, motivasi) dan eksternal (lingkungan sosial, politik, ekonomi) sehingga menciptakan peristiwa.
Penghasil Peninggalan:
Objek kajian sejarah adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan aktivitas manusia di masa lalu, seperti peninggalan fisik atau non-fisik.
Fokus Pengembangan:
Mempelajari manusia sebagai objek sejarah membantu memahami dampak tindakan manusia, baik bagi dirinya sendiri maupun lingkungan di sekitarnya.
Berpikir diakronis dan sinkronis
Charlye Maatoke
X-2
Komentar
Posting Komentar